HIDUP MEMILIH UNTUK MENCATAT SEJARAH ATAU MENJADI PENCUNDANG !”

Selasa, 26 Desember 2017

Kisah Hujan

Salam wahai penikmat hujan
Kuharap kau masih mencinta sang pembawa keberkahan
Tak pernah menyerah untuk menyiangi mawar yang tak kunjung mekar

Rintik hujan senja di bulan Juni
Membawa sejuta kisah yang alami
Kali ini, ia jatuh dengan hitungannya sendiri
Pantas saja, ia nampak kuat tak tertandingi
Semesta pun mendukung langkahnya yang berani

Jejak sang hujan terhenti
Langkahnya mulai tak pasti
Nafasnya tersengal seolah tak ada harapan lagi
Semuanya tinggal menghitung hari
Matahari jadi saksi, jagad raya ikut menangisi
Kisah sang hujan berakhir dengan menyayat hati


Magetan, 24 Juni 2017
-warsitana-

Minggu, 17 Desember 2017

Etos Kerja

Bicara soal etos kerja dalam perkumpulan sevisi, banyak yang belum bisa memahami. Nampak bekerja dengan totalitas tinggi, seolah semuanya diberikan dengan segenap keikhlasan diri, setelah ditilik kembali banyak yang harus berbenah sana-sini. Manusia memang mudah berpuas hati, tak dapat menyalahi karena ia bukan makhluk yang sidi, tapi setidaknya dapat dibenahi dengan evaluasi. Ah, ini sudah tradisi....

Sekadar informasi, TRADISI TAK SELAMANYA HARUS BERGEMING!!!


Surabaya, November 2017

Selasa, 19 September 2017

Hati Yang Tak Berakal



Ketika kepekaan dan hati sudah tak digunakan

Semua akan menjadi runyam

Ketika hati dan perasaan tak jadi rekan prioritas

Akal menjadi tak terkendalikan



Kau tahu mengapa Tuhan menciptakan akal?

Lalu darimana munculnya representasi hati?

Bagaimana caramu memahami hati yang sedang berbicara?

Kalau tak mampu kau jawab semua pertanyaan itu,

jangan harap kalau akalmu sudah kau gunakan sesuai kodratnya.



Surabaya, 12 Juni 2017
-warsitana-

Selasa, 25 Juli 2017

Lima huruf itu...

5 huruf yang membuat lusuh
5 huruf yang memberi candu
5 huruf yang tak pandang bulu
5 huruf yang berpadu menjadi satu,
tapi bisa menjadi mimpi buruk.

5 huruf yang menjadi alasan untuk temu
5 huruf yang disalahkan kala semua sudah hancur
5 huruf yang tak pernah melawan saat diserang dengan busur
5 huruf yang mampu indah di waktu kau butuh
5 huruf itu bisa kau panggil R I N D U...


-Warsitana-
Surabaya, 12 Juni 2017

Selasa, 30 Mei 2017

Cerita Senja....

Senja memang tak selalu indah
Kau tahu mengapa?
Karena ia hanya singgah
Tak selamanya menemanimu hingga di penghujung lelah


Tapi senja kemarin berbeda
Kau tahu mengapa?
Ia singgah dengan membawa sejuta cerita
Bercengkrama mengundang kebahagiaan
Pergi dengan melambaikan tangan,
tanpa meninggalkan luka,
 
terima kasih senja aku mulai belajar mencintamu.


-warsitana-
Surabaya, 25 Mei 2017

Kamis, 13 April 2017

Hujan?

Ada yang bilang dia pengingat luka
Tidak, dia adalah cara tuhan menyampaikan pesan kepada hambanya
Lalu bagaimana kalau ada yang mengatakan jika ia segerombolan pasukan yang membawa duka?
Bukan, dia adalah tetesan-tetesan rindu dengan sejuta kenangan di dalamnya
Dia mampu menjadi apapun yang kau suka
Dia juga mampu menjadi hal yang paling kau benci di dunia
Jika dia bernyanyi, maka menarilah...
Agar kau dengannya bisa bersatu dengan penuh cinta


Surabaya, 16 Februari 2017
-warsitana-

Jumat, 10 Februari 2017

Air Mata


Ada yang bilang itu sebuah kebodohan
Ada yang berkata ia wujud nyata dari balas dendam
Bahkan ada yang mengatakan itu bentuk kelemahan
Tak jarang pula, ada yang membela bahwa itu bentuk kepuasan
Entah kepuasan seperti apa yang di gaungkannya      
Tapi yang pasti ia berupa nikmat dari sang Maha segala
agar selalu dekat atau semakin  menjauh dari-Nya
 
Mudah datang, mudah pula hilang.
Katanya hanya dia yang mampu memahami setiap keadaan
Mustahil nampaknya,
tapi begitulah realita
Aneh memang,
tapi beginilah bentuk olah rasa


 Surabaya,  Februari 2017



-Warsitana- 

Minggu, 29 Januari 2017

Nyanyian Mentari

Detik demi detik berlalu
Suara jam dinding berjalan begitu saja,
tanpa ada yang mengarahkan.
Cuap-cuap setiap makhluk yang ku dengar,
tak mampu alihkanku dari satu bayangan

Hitam, gelap dan kuat
Berdiri tegak,
menantang sumber kehidupan alam

Mengajar kemanapun ku pergi,
selalu mengerti dimana ku bersembunyi
Hingga suatu hari ku berpikir,
akankah kau mengikuti sampai akhir nafas ini?

Padahal kau tau bagaimana rasanya hanya bisa mengamati
Kau pun pernah berkata,
bahwa itu rasanya pahit,
bahkan melebihi pare yang pernah kau cicipi
Tapi kau tetap diam seolah tak pernah mengetahui.
Atau memang kau pura-pura buta dan tak mau mengerti?



Surabaya, Januari 2017


-Warsitana-