Suara jam dinding berjalan begitu saja,
tanpa ada yang mengarahkan.
Cuap-cuap setiap makhluk yang ku dengar,
tak mampu alihkanku dari satu bayangan
Hitam, gelap dan kuat
Berdiri tegak,
menantang sumber kehidupan alam
Mengajar kemanapun ku pergi,
selalu mengerti dimana ku bersembunyi
Hingga suatu hari ku berpikir,
akankah kau mengikuti sampai akhir nafas ini?
Padahal kau tau bagaimana rasanya hanya bisa mengamati
Kau pun pernah berkata,
bahwa itu rasanya pahit,
bahkan melebihi pare yang pernah kau cicipi
Tapi kau tetap diam seolah tak pernah mengetahui.
Atau memang kau pura-pura buta dan tak mau mengerti?
Surabaya, Januari 2017
-Warsitana-