HIDUP MEMILIH UNTUK MENCATAT SEJARAH ATAU MENJADI PENCUNDANG !”

Kamis, 25 Januari 2018

Sang Penyemoga



Berawal sejak kali pertama mata saling beradu
Dari sana saya merasa benar-benar jatuh
Terjatuh ke dalam dunia yang sebelumnya sempat tak diingini tuk berlabuh
Mana tahu ajian apa yang kau tabur, sampai saya memutuskan kembali bersimpuh

Dalam sudut malam usahaku selalu sama,
tuk menghindar namun hasilnya tak signifikan
Mengendap kemudian menjalar ke dalam rongga-rongga yang beratma
Akibat daya pikatmu yang tak terelakkan

Setiap kata milikmu yang terucap,
tak pernah benar-benar lepas dari benak
Berbicara denganmu terlalu lama,
berpotensi buruk pada gerak rasional
Berusaha lepas, malah rasa ingin tahu yang menjadi candu

Sedikit demi sedikit pendirian yang ada mulai terpengaruh
Berdusta dengan janji pribadi sebab karenamu
Kau pernah bertutur, aku tak bisa berteman dengan waktu
tapi harus kuakui, saat ini hanya dia satu-satunya tempat berharapku
agar dapat terus bertukar pikir denganmu
sampai Tuhan tanpa ragu memutuskan,
Kun Fayakun!


Surabaya, 25 Januari 2018
         Penyemogamu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar